Kita sedang maraton, bukan sprint

Daftar isi:
The creed
Yang saya pelajari
Surat lamaran & CV
Tes & wawancara
Trial

The Creed

Salah satu dari Automattic Creed adalah I am in a marathon, not a sprint. Artinya buat saya, dalam hidup, semuanya mesti berproses. Tidak ada kesuksesan dalam satu malam. Atau dalam satu minggu. Kita hanya perlu tekun mengejar apa yang kita ingin raih. Biar lambat tapi pasti πŸ™‚

Selain creed ini, juga ada creed “I will never stop learning”.

Poin-poin creed Automattic bukan sekadar kalimat klise. Itu adalah hal-hal yang ternyata mesti betul-betul saya jalani dari sebelum melamar, selama proses tes dan trial, dan sesudah bekerja di Automattic.

Di pos sebelumnya, Setahun Happiness di Automattic, saya sudah cerita soal apa yang terjadi sebelum melamar kerja di Automattic. Jadi saya sempat ikut WordPress Support Course untuk Perempuan se-Asia Tenggara yang diadakan oleh Automattic bekerja sama dengan Support Driven. Workshopnya online selama 6 minggu dari rumah. Lulus workshop ini, saya beruntung diundang untuk menghadiri acara Support Driven Expo Europe di Belgrade, Serbia selama 3 hari. Tentang ini akan saya bahas nanti di pos terpisah. Yang jelas setelah mengikuti workshop tersebut, saya mulai bertekad bulat untuk melamar ke Automattic sebagai Happiness Engineer.

I am in a marathon, not a sprint, and no matter how far away the goal is, the only way to get there is by putting one foot in front of another every day.

Salah satu dari The Automattic Creed

Yang saya pelajari

Modal yang saya punya setelah mengikuti User Support Course tersebut adalah:

  • memahami lebih dalam soal filosofi customer support dan cara menghadapi challenging users
  • mengerti cara-cara troubleshooting WordPress
  • mengenal beberapa productivity tools
  • dan mendapat tips cara-cara melamar kerja yang efektif

Saat ini dari Automattic belum mengadakan workshop semacam ini lagi. Sempat ada edisi keduanya di bulan Agustus 2019 — mungkin akan ada lagi di tahun mendatang. Kunjungi aja link tsb dan sign up di sana supaya dikirimin email kalau ada info workshop berikutnya.

Tapi untuk bisa belajar tentang customer support, WordPress, tips melamar kerja, ada banyak sumber di internet yang bisa kita manfaatkan.

  • Tentang troubleshooting WordPress, bisa berguru di Mbah Google πŸ™‚ Dan kalau ingin memahami pertanyaan apa saja yang ditanyakan user ke Happiness Engineer, bisa cek di WordPress.com forum dan WordPress.org forums. Latihan menjawab user di forum ini akan sangat membantu menambah pengetahuan kita tentang WordPress.
  • Tentang customer support, juga bisa learning by doing dari membantu pengguna di forum. Untuk teknik dan tipsnya, bisa belajar dari situs ini: https://www.helpscout.com/blog/ atau bisa bergabung dengan komunitas Support Driven di Slack. Bisa bertemu dengan para senior yang berkecimpung di dunia Customer Support di sana.
  • Tentang pengkodean HTML & CSS, bisa mulai ikut kursus online gratis
  • Menggunakan productivity tools — ini bisa dipelajari seiring waktu. Menggunakan aplikasi seperti Text Expander, Alfred, notes app, dsb.
  • Tips cara-cara melamar kerja yang efektif –> boleh cek situs ini deh: Novoresume
  • Dan buat yang belum lancar bahasa Inggris, bisa mulai gabung di forum-forum komunitas yang berbahasa Inggris. Ini agar terbiasa ngobrol sama native speaker. Atau baca buku dan nonton film berbahasa Inggris juga membantu banget πŸ™‚

Intinya, nggak ada ruginya belajar. Dan belajar itu tidak pandang usia, yekann πŸ™‚

Surat lamaran & CV

Photo by Matej on Pexels.com

Saya nggak akan berpanjang lebar sok-sok ngasih tips soal ini, karena saya bukan pakarnya πŸ™‚ Dan ada banyak tips yang bisa ditemukan di internet. Tapi yang jelas ketika membuat surat lamaran dan CV untuk Automattic, itu tidak dibutuhkan informasi tanggal lahir, gender, status pernikahan, kewarganegaraan, agama, dan foto. Ini perlu saya tekankan karena kalau perusahaan-perusahaan di Indonesia masih ada kan ya yang di info lowongannya seperti di bawah ini:

Lowongan kerja di Perusahaan X
Dibutuhkan:
- Pria, usia max 25 tahun
- Belum menikah
- Lebih disukai beragama ... 
(disebut nama agamanya)
- Pendidikan minimal S1

Udah gitu, kalau ngirim foto dan fotonya tidak sesuai harapan, bisa ditolak gara-gara itu. (Pengalaman pribadi, saya pernah melamar kerja di Jakarta, dan diminta foto. Lalu saya ditolak gara-gara muka saya tidak sesuai dengan feng shui kantornya. True story).

Nah, Automattic tidak melihat faktor-faktor tsb ketika memilih kandidat. Untuk latar belakang pendidikan, juga nggak perlu cemas kalau misalnya bukan lulusan S1. Pendiri WordPress dan CEO Automattic itu juga drop out dari kuliah ketika membangun perusahaan ini. Jadi tim hiring Automattic tidak akan fokus dengan latar belakang pendidikan kalian. Walaupun tentu saja boleh disebutkan di CV. Sampai sini, sip ya?! πŸ™‚

Tes & wawancara

Photo by Prateek Katyal on Pexels.com

Proses hiring di Automattic ini unik, tidak seperti perusahaan konvensional.

Jadi setelah mengirim surat lamaran dan CV, saya mendapat email balasan beberapa hari kemudian. Ini bisa berbeda-beda tiap orang ya. Ada yang mendengar kabar dalam hitungan hari, ada yang hitungan minggu, ada yang bahkan hitungan bulan.

Saya mendapat email dan langsung diberi tugas. Tugasnya akan dijelaskan spesifik. Intinya membangun website dengan menggunakan WordPress. Itu mestinya dikerjakan dalam beberapa jam saja, tapi waktu itu saya sangat berhati-hati dan tidak ingin membuat kesalahan. Memastikan semua yang diminta saya buat dengan benar. Jadi saya baru kelar setelah sehari semalam πŸ™‚

Tidak sampai seminggu, saya mendengar kabar lagi bahwa saya akan diwawancara. Duh, deg-degan tentunya. Tapi syukurnya, wawancaranya tidak lewat video tatap muka. Jadi hanya chatting pakai aplikasi Slack. Untuk lebih detilnya tentang apa saya yang ditanyakan saat interview, bisa ngintip di situs Glassdoor. Banyak yang share di sana.

Kalau pengalaman saya, wawancaranya sangat casual. Seperti ngobrol dengan teman. Kita pakai emoji-emoji yang seru. Becanda-becanda, dsb. Tentu saya sudah persiapkan jawaban untuk pertanyaan umum seperti “Ceritakan tentang diri Anda”, atau “Apa pengalaman Anda yang berhubungan dengan WordPress?”. jadi saya bisa tinggal copy paste, supaya pewawancaranya nggak nunggu saya ngetik lama πŸ™‚

Nah, sampai di sini mungkin kalian bertanya-tanya ya. Kok bisa sih mereka begitu saja percaya sama kita yang tinggal di negara yang jauh, wawancara cuma lewat chatting, tes lewat email. Nggak ada diminta KTP pula.

Itu karena Automattic punya tingkat kepercayaan tinggi terhadap niat baik orang-orang. Kalo istilah Arabnya khusnudzon. Ini juga yang terjadi pada saat menjadi karyawan. Semua pendekatannya sangat manusiawi.

Tentu ada alat-alat ukur kinerja, laporan mingguan, dsb. Tapi setiap orang dimotivasi untuk bisa bertanggung jawab dengan tugas masing-masing dan mencapai goal yang dibuat sendiri. Meskipun kerjanya dari jauh, tapi komunikasi dengan rekan-rekan kerja itu berlangsung terus, sehingga saya tidak merasa sendirian walaupun kerja di rumah. Dan tidak bisa seenaknya juga melalaikan tugas. Kalau kita tidak kerja, maka akan kelihatan dari hasilnya.

Oke, balik lagi ke wawancara, setelah itu, saya menunggu berita lagi dengan harap-harap cemas. Kemudian, saya lupa persisnya, intinya saya mendapat info lagi bahwa saya akan lanjut ke Trial. Whew!

Trial

Trial ini adalah percobaan kerja selama 5-6 minggu. Ini adalah penentuan apakah kita akan diterima atau tidak di Automattic. Jadi kalau perusahaan-perusahaan konvensional menentukan diterima atau tidaknya seseorang melalui proses wawancara, sementara kalau di Automattic kita akan diterjunkan ke pekerjaan sesungguhnya, dari situ barulah tersaring siapa yang bisa lanjut, siapa yang tidak.

Dan ini berlaku dua sisi. Dari sisi Automattic mereka menyeleksi kandidat yang dirasa cocok, yang dinilai bisa menjalankan tugas dengan baik, memenuhi kriteria yang diharapkan. Sementara dari sisi pelamar juga jadi punya kesempatan mencoba kerja di perusahaan ini. Kalau ternyata si pelamar merasa tidak cocok dengan pekerjaan ini, ya bisa mundur. Karena pekerjaan ini tentunya tidak untuk semua orang.

Banyak yang tidak menikmati bekerja dari rumah, ada yang tidak termotivasi kalau bekerja sendirian tanpa berinteraksi langsung dengan pimpinan dan rekan-rekan. Ada yang ternyata tidak enjoy ketika menangani customer. Dalam kasus-kasus ini, bisa banget berhenti sewaktu-waktu saat Trial. Dan Trial ini dibayar per jam dengan bayaran yang sangat layak. Jadi win-win situation-lah ya, nggak ada yang rugi.

Bagi yang sedang kerja full time di tempat lain, itu boleh mengikuti Trial paro waktu saja. Jadi tidak perlu harus meninggalkan pekerjaan yang sekarang. Tinggal diatur waktunya.

Sudut di RS BMC ketika saya harus mengantar Abah kontrol ke RS dan di sana antri panjang, jadi waktunya saya manfaatkan untuk sambil lanjut Trial

Untuk Trial Happiness Engineer, pada tiga hari pertama kita akan belajar banyak materi tentang perusahaan, tentang domain, hosting, dll dsb dst. Siap-siap untuk baca banyak banget hal. Sekalian juga dikenalkan dengan berbagai channel perusahaan di Slack di mana kita bisa ngobrol dan tanya-tanya dengan karyawan full-time Automattic.

Jangan khawatir, tidak ada istilah “anak magang dibully” di sini πŸ˜€ Semua yang saya tanyain atau minta bantuan itu menjawab dengan senang hati dan membantu dengan hepi. Semua siap mensupport satu sama lain.

Setelah tiga hari, kita akan langsung terjun berinteraksi dengan customer lewat tiket/email. Ini dalam rangka learning by doing. Akan ada yang namanya Trial Buddy yang “menemani”. Dia ini yang setiap harinya selama masa trial siap untuk kita ping. Dan dia juga akan memotivasi dan memberi masukan yang membangun untuk kita setiap hari. Trial buddy saya dari Filipina, namanya Orry, duh dia ini berjasa banget deh!

Sekitar minggu kedua/ketiga, kita akan mulai terjun ke live chat dengan customer. Ini juga akan latihan dulu dengan trial buddy kita.

Dan setiap harinya selama trial yang 5-6 minggu ini, kita akan menulis tentang kejadian hari ini. Semacam diary-lah kalau saya bilang sih πŸ˜€ Bebas boleh menulis apa saja. Intinya supaya tim hiring bisa mengetahui apa aja aktivitas kita hari itu. Apa hal bagus yang kita capai. Apa tantangan yang kita hadapi, sehingga mereka bisa bantu. Intinya semua orang berusaha membantu kita sukses di Trial.

Automatticians

Sejujurnya ya, proses Trial ini tidak mudah buat saya. Dan banyak teman-teman, baik yang selitingan maupun yang senior di Automattic, juga bilang hal yang sama. Ada yang bilang, “Trial ini adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan dalam jenjang karir saya”.

Buat saya, bahkan trial ini adalah hal tersulit dalam hidup saya (selain membuat rekaman acapella ya yang sampai sekarang belum terwujud πŸ˜€ ). Duh, saya sempat mau nyerah beberapa kali. Ada adegan nangis-nangis drama pula saking lelahnya. Karena waktu itu saya masih sambil kerja di tempat lain juga.

Tapi kemudian saya dimotivasi lagi oleh keluarga, disupport terus-terusan oleh trial buddy dan trial lead dan teman-teman yang lain. Sampai akhirnya saya bisa tertatih-tatih menuju ke masa akhir trial. Dan percaya deh, setelah keterima, semua jerih payah itu worth it!

Memang betul-betul seperti berlari maraton. Tidak ada orang yang bisa menguasai semua ilmu dan mengingat semua informasi dalam tiga hari. Perlu waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk bisa menguasai sebagian besar. Jadi wajar banget kalau saat Trial kita merasa stress, kewalahan, kepayahan. Tapi seperti maraton, kita perlu terus lari menuju finish. Tidak perlu buru-buru, santai tapi pasti ke tujuan. Kira-kira begitulah ya. πŸ™‚

Peta lokasi Automatticians

Kalau tertarik untuk baca cerita versi Automattician yang lain, silahkan ke:

Dan ada banyak lagi cerita-cerita seru dari blog para Automatticians lainnya. Pengalamannya mungkin tidak persis sama. Tapi prinsipnya sama. Semua sedang maraton belajar tanpa henti πŸ™‚

Buat yang tertarik dengan karir Happiness Engineer di Automattic, kebetulan sekarang lagi dibuka lowongannya. Dan jangan khawatir, selama proses tes, wawancara dan trial, itu semua dilakukan dari rumah masing-masing. Jadi di kondisi wabah seperti sekarang, tetap bisa melamar kerja dengan physical distancing.

Cek di sini ya: https://automattic.com/work-with-us πŸ™‚

7 Thoughts

  1. Very Inspiring mba, selamat uadah jadi Automattician! Aku Agustus kemarin sempat apply dan ngerjain task dari Automattic, tapi ga di lanjut, sayang mereka ga ngasih detail feeddback jadi aku ga bisa tahu kesalahanku di sebelah mana πŸ™‚

      1. Aku di beri kesempatan untuk daftar lagi setahun kemudian mba, yang jadi pertanyaan saat di kasih task kita kan di suruh untuk buat website baru ya, itu harus sama persis dengan contoh site yang mereka kasih ga? Atau cukup sampai website nya bisa di akses saja? Terima kasih πŸ™‚

      2. Hai Heru! Maaf baru balas. πŸ™‚

        Tergantung petunjuk yang diberikan saat diberi task. Kalau diminta sama persis, ya berarti sama persis. Perhatian terhadap detil sangat dipentingkan untuk lolos tes ini. πŸ˜‰

Leave a Reply